Arsitektur Menyapa 2 – Mengajak Masyarakat Merasakan Langsung Berjalan dalam Gelap

/
0 Comments



Taman Bungkul, Minggu (10/3)“Pejamkan Matamu, Lihat Kotamu” adalah tema yang diangkat dalam Arsitektur Menyapa 2 yang menyoroti kelayakan fasilitas umum bagi masyarakat disabel. Taman Bungkul dipilih sebagai lokasi kegiatan dengan tujuan untuk mengumpulkan tanggapan dari masyarakat terhadap fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah kota di beberapa ruang publik bagi mereka yang memiliki kekurangan fisik atau yang biasa disebut disabel. Fasilitas yang disorot antara lain tangga, ramp, dan trotoar. Beberapa fasilitas itu disorot dari segi kelayakan, segi keselamatan hingga kemudahan aksesbilitasnya.


Berbeda dengan Arsitektur Menyapa sebelumnya, program kerja Departermen Hubungan Luar Masyarakat HIMA Sthapati kali ini melibatkan para pengunjung car free day Taman Bungkul untuk berpartisipasi dalam simulasi dimana partisipan memposisikan diri sebagai seorang tuna netra yang sedang menggunakan fasilitas tangga, ramp, dan trotoar.  Dari serangkaian kegiatan simulasi ini didapatkan komentar dari para partisipan. “Saya tidak pernah tahu sebelumnya ternyata pola garis di atas trotoar ini merupakan pemberi petunjuk bagi para tuna netra. Saya cukup kesulitan ketika harus berjalan mengikuti garis ini, terlebih harus terputus tiba-tiba akibat terhadang lubang drainase. Ternyata seperti ini yang dirasakan oleh mereka.”, ungkap salah satu partisipan saat mencoba berjalan di atas trotoar.  Begitu pula dengan simulasi berjalan di atas ramp. Hampir seluruh partisipan mengeluh kesulitan berjalan ketika harus melewati ramp tersebut. Baik dari segi kemiringan maupun material, ramp ini kurang memberikan kenyamanan bagi masyarakat disabel. Kemiringan yang curam serta finishing plesteran yang cenderung licin diyakini akan membahayakan para penggunanya.


Edukasi masyarakat melalui program simulasi ini dirasa lebih mudah dipahami masyarakat karena pengalaman langsung yang didapatkan. Dari simulasi ini, masyarakat, sebagai orang dengan fisik normal,  mampu mengkritisi dan memberikan gambaran bagaimana seharusnya fasilitas yang layak bagi para disabel. Melalui simulasi ini pula, testimoni masyarakat dihimpun untuk ditampilkan pada acara Arch Project 2013 Arsitektur ITS mendatang. (ins)


You may also like

No comments:

Majalah ARCHISPACE ITS 2014. Powered by Blogger.